Latest News

Pejabat top Uni Eropa ternyata tak punya telepon genggam pintar

Pejabat top Uni Eropa ternyata tak punya telepon genggam pintar

Jean-Claude Juncker
Getty Images
Jean-Claude Juncker mengaku tidak memiliki telepon genggam pintar.

Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, mengaku tidak memiliki telepon genggam pintar, yang bagi banyak orang sudah menjadi peranti komunikasi yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan, tak sedikit orang yang punya dua ponsel pintar sekaligus. Namun tak demikian halnya bagi Juncker, salah satu pejabat Uni Eropa paling senior.

"Saya mestinya tak mengungkapkan ini, tapi harus saya sampaikan. Saya tak punya telepon genggam pintar...," kata Juncker saat melakukan keterangan pers bersama Perdana Menteri Estonia, Juri Ratas di Tallinn, hari Jumat (30/06).

Tak jelas 'ponsel jadul' mana yang dimiliki Juncker namun sumber yang dekat dengan dirinya kepada kantor berita AFP mengatakan pejabat tinggi Uni Eropa ini menggunakan ponsel lama merek Nokia.

"Juri tahu (saya tak punya ponsel pintar). Itulah sebabnya ia mengirim undangan bagi saya untuk hadir di Tallinn melalui kartu pos, metode abad ke-19," kata Juncker setengah bercanda.

PM Ratas tengah berupaya keras mendorong Estonia berada di posisi atas negara-negara yang melakukan revolusi digital.

Juncker mengatakan meski tak punya ponsel pintar yang canggih, ia paham digital memegang peran penting baik sekarang maupun di masa depan.

Dalam sekitar sepuluh tahun terakhir, makin banyak kepala negara yang secara terbuka terlihat sulit berpisah dengan telepon genggam pintar. Yang paling terkenal adalah Barack Obama, yang sering difoto bersama ponsel BlackBerry.

Pemimpin Inggris, Jerman, dan Denmark juga memakai ponsel pintar untuk komunikasi resmi, tentu saja ponsel mereka punya fitur keamanan yang sangat ketat.

Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan pemimpin Denmark Helle Thorning-Schmidt mengambil swafoto dengan ponsel pintar saat hadir di pemakaman Nelson Mandela.

قالب وردپرس

0 Response to "Pejabat top Uni Eropa ternyata tak punya telepon genggam pintar"