Wanita-wanita salaf yang mulia telah memberikan gambaran yang jelas dan contoh yang baik tentang kesungguhan mereka dalam melakukan qiyamullail (sholat malam) dan bermunajat kepada Allah serta kesungguhan mereka dalam mentaati Allah Yang Mahakasih. Manakah wanita-wanita sekarang yang melakukan seperti apa yang mereka lakukan? Apa yang menyibukkan mereka sehingga melupakan jejak Sumayyah, Aisyah dan Ummu Haram?
Ulangi perkataan mereka wahai orang yang menjauh
Karena perkataan mereka dapat menjernihkan hati yang kotor
Â
Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam telah membangunkan istri-istrinya untuk bangun malam.
Berikut akan kami paparkan beberapa contoh dari sholat malamnya istri-istri Nabi:
Dari Urwah bin Zubair rahimahullah berkata, âPada suatu hari, aku mendatangi Aisyah radhiyallahu âanha untuk mengucapkan salam kepadanya, aku mendapatinya sedang shalat dan membaca firman Allah, âFaminallahi âalaina wa waqanaa âazaaba as-sumum,â (Ath-Thur: 27); dia mengulang-ulang ayat itu dan menangis. Maka saya pun menunggunya, hingga ketika aku bosan menunggu, maka aku pergi ke pasar untuk membeli kebutuhanku. Kemudian aku kembali ke Aisyah, tetapi dia masih seperti keadaannya semula, mengulang-ulang ayat ini dalam shalatnya dan menangis. [1]
Ø¹Ù Ø£ÙØ³ رض٠اÙÙ٠عÙÙ ÙØ§Ù: ÙØ§Ù رسÙ٠اÙÙ٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙ٠٠سÙÙ : ÙØ§Ù Ù٠جبرÙ٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙ٠٠سÙÙ : راجع ØÙصة ÙØ¥ÙÙØ§ ØµÙØ§Ù Ø© ÙÙØ§Ù Ø© . [رÙÙ Ø§ÙØØ§ÙÙ ]
âDari Anas radhiyallahu âanhu berkata, âRasulullah shallallaahu âalaihi wa sallam bersabda, âJibril berkata kepadaku, âLihatlah Hafshah, sesungguhnya dia adalah orang yang senang berpuasa dan bangun malam.â â (HR. Al-Hakim)
Â Ø¹Ù Ø£ÙØ³ رض٠اÙÙ٠عÙÙ ÙØ§Ù: دخ٠رسÙ٠اÙÙ٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙ٠٠سÙ٠اÙ٠سجد Ù ØØ¨Ù Ù Ù Ø¯ÙØ¯ بÙÙ Ø³Ø§Ø±ÙØªÙÙ ÙÙØ§Ù ٠ا ÙØ°Ø§ ÙØ§ÙÙØ§ ÙØ²ÙÙØ¨ تصÙÙ ÙØ¥Ø°Ø§ ÙØ³Ùت Ø£Ù ÙØªØ±Øª Ø£Ù Ø³ÙØª ب٠ÙÙØ§Ù ØÙÙÙ ÙÙØµÙÙ Ø£ØØ¯ÙÙ ÙØ´Ø§Ø·Ù ÙØ¥Ø°Ø§ ÙØ³Ù Ø£Ù ÙØªØ± ÙØ¹Ø¯. [Ø±ÙØ§Ù Ø§ÙØ¨Ø®Ø§Ø±Ù]
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu âanhu bahwa  Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam telah masuk ke masjid dan baginda mendapati ada seutas tali yang direntangkan antara dua tiang, lalu baginda bertanya, âTali apakah ini?â Para sahabat menjawab, âTali itu digunakan oleh Zainab untuk sholat, apabila dia merasa malas atau keletihan dia akan berpegang pada tali tersebut.â Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda lagi, âLepaskan ikatan tali tersebut, seseorang dari kamu hendaklah bershalat dengan kekuatan yang ada pada dirinya, apabila dia letih atau malas maka hendaklah dia duduk.â  (HR. Bukhari dan Muslim)Â
Â
*****
 [1]  Ibnu Al-Jauzi, Shafwah Ash-Shafwah, II, 23.
Â
Diketik ulang dari buku âMenggugah Semangat Qiyamullailâ karya Muhammad bin Shalih Ash-Shaiâari
Artikel muslimah.or.id
0 Response to "Kesungguhan Wanita Salaf dalam Qiyamullail, Bagaimana dengan Kita? (Bag. 1)"